Surabaya , PH-Krimsus : Marak nya Pembangunan infrastruktur yang di galang oleh pemerintah bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat/rakyat nya, namun niatan baik tersebut banyak disalah gunakan oleh oknum Dinas Pemerintahan yang tidak bertanggung Jawab seperti yang terjadi di jawa timur yaitu Pembangunan terminal Purabaya Surabaya , selain pihak rekanan tidak mengutamakan mutu , kualitas serta kuantitas baik berupa material maupun sistem pengerjaan nya.
Berdasarkan hasil Investigasi wartawan Pelopor Hukum & Krimsus dilapangan banyak ditemukan kejanggalan mulai dari pengadaan Lelang sampai pelaksanaan nya, pembangunan terminal Purabaya Surabaya ini dilaksanakan secara bertahap namun berdasarkan hasil cek and reechek wartawan kami dilapangan serta informasi dari nara sumber bahwa Pemenang dari tender tersebut selalu orang yang sama akan tetapi untuk mensiasati ini semua mereka menggunakan Bendera yang berbeda-beda bahkan yang lebih Parah nya lagi Supervisinya juga di Dobel yaitu dilaksanakan oleh pelaksana juga bukan Pengawas maksud nya.
Menurut Dugaan kami bahwa dalam pelaksanaan tender tersebut kelihatan nya ada Oknum yang sudah mengatur atau menata serta merancang sedemikian rupa supaya permasalahan ini tidak terendus oleh teman-teman LSM dan Wartawan dengan cara memakai 5 bendera yang beda-beda namun masih tetap 1 pemenang, sebagai contoh tahun 2013 Rehabilitasi Terminal Purabaya Tahap V dimenangkan oleh PT.PILAR DWIJAYA dengan nilai kontrak Rp. 5.684.000.000,00 dan menginjak anggaran tahun 2014 semua alat-alat PT.PILAR DWIJAYA masih dilokasi proyek seakan mereka sudah tahu untuk anggaran tahun 2014 akan di menangkan lagi dan hal ini terbukti setelah proses Lelang ternyata pemenang tetap PT yang sama dengan Nilai Kontrak Rp.5.684.000.000,00 maka dari itu himbauan kami buat aparatur penagak Hukum Negara Baik instansi Polri maupun Kejaksaan tinggi untuk menelusuri permasalahan ini. ( bersambung )***man
Posting Komentar