JAKARTA
– Pembangunan infrastruktur transportasi akan meningkatkan daya saing
pertanian. Kita harus mengakui, efisiensi pertanian Vietnam lebih bagus
dari Indonesia, maka kita harus kejar melalui pembangunan infrastruktur
yang gencar.
“Dalam
empat tahun ini, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan membangun jalan tol
sepanjang 400 km. Ini akan meningkatkan promoting sector,” ujar
Komisaris WSKT, Viktor Sirait, dalam di Jakarta Rabu (3/2).
Viktor,
Bendaraha DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP), dalam diskusi
di jajaran kader BaraJP, mengatakan, tujuan utama pembangunan
infrastruktur adalah peningkatan daya saing dan pemerataan.
“Jalan
tol Jakarta-Sukabumi akan membuka peluang usaha baru di Sukabumi. Akan
banyak bisnis yang sama di Jakarta dan Sukabumi. Harga barang di Jakarta
akan hampir sama dengan Surabaya, berkat jalan tol,” ujar Viktor,
alumnus Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB).
Eksistensi
kontraktor/investor jalan tol menjadi sangat berperan, karena
pengembalian modal jalan tol memerlukan waktu 15 tahun. Bisnis ini sulit
dimasuki swasta murni, tetapi harus oleh perusahaan yang mengemban
missi khusus.
“Waskita
Karya siap bekerja keras, dan mempunyai keahlian. Kinerja Waskita telah
tercermin dari keuntungan yang terus meningkat, menjadi sekitar Rp 1
triliun tahun 2015 lalu,” ungkap Viktor, yang berbicara bersama Roy
Maningkas, Komisaris PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Viktor
mengatakan, daya saing pertanian dan berbagai bisnis sangat tergantung
pada kemajuan infrastruktur. Angkutan yang tidak efisien bisa membuat
harga pasir menjadi empat kali lipat meski jarak angkutan hanya 40 km.
“Tahun
2018-2019, seluruh kota besar akan tersambung dengan jalan tol. Di
seluruh propinsi ada proyek infrastruktur yang besar. Promoting sector
akan terdorong oleh pembangunan transportasi dan energi,” kata Viktor.
(dd)
Posting Komentar