Kab.Sorong, PB-PLK : Pimpinan utama PT.Marijo Sorong Yanly Eka Putra patutlah di acungi jempol, dalam kata lain di beri apresiasi tinggi. Hal ini terlihat saat mediasi tripartite antara Pemerintah Kabupaten Sorong dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja, perusahaan dan Karyawan (PT.Marijo). Dimana pada selasa (22/12), bertempat di ruang sidang Disnaker Kabupaten Sorong, di adakan pertemuan tripartite terkait PHK perusahaan PT.Marijo kepada tiga karyawannya. Awal mula perusahaan mem-PHK ketiga karyawannya, karena berbagai kesalahan yang di lakukan karyawan (tidak disiplin dan berkelahi) di area perusahaan.
Pertemuan yang di pimpin pegawai pengawas Marthen Rahandra di dampingi Albert Salambau berlangsung secara kekeluargaan, meskipun ada sedikit pembicaraan yang agak panas. Setelah di jelaskan panjang lebar mengenai aturan ketenagakerjaan oleh pegawai pengawas dan di beri beberapa pilihan kepada perusahaan, di antaranya; ketiga karyawan yang terkena PHK di pekerjakan kembali, masalah di lanjutkan pengadilan penyelesaian hubungan industrial (PPHI) atau di selesaikan secara kekeluargaan. Secara sportif pimpinan PT.Marijo, Yanly Eka Putra mengatakan biarlah di selesaikan secara kekeluargaan. karena kalau di lanjutkan, akan memakan waktu-tenaga juga uang.
"selesaikan di sini saja, kasihan mereka kalau ke PPHI di Manokwari. Berapa biaya yang akan di keluarkan, sedangkan masa kerja mereka hanya 8 bulan, 9 bulan dan 14 bulan. Kalau ke pengadilan membutuhkan biaya besar. Disnaker hitung saja, perusahaan siap bayar", ungkap Yanly. Sehingga dari kesimpulan pertemuan, di sepakati akan dibayarkan langsung setelah Disnaker menghitung hak-hak karyawan. Yanly berharap dengan kekeliruan yang di lakukan perusahaannya, pihak Disnaker juga dapat mengambil tindakan serupa bagi perusahaan di wilayah Kabupaten Sorong, yang belum mengikuti aturan. Akhirnya setelah selesai pertemuan, ketiga karyawan yang ter-PHK meminta maaf kepada Pimpinan dan di sambut baik pimpinan PT.Marijo Yanly Eka Putra. *Jacob/Jemmy
Posting Komentar