JAKARTA
– Inilah kabar baik bagi kemanusiaan. Mitos “diabetes tidak bisa
disembuhkan namun hanya dapat dikontrol” telah berakhir. Kini, diabetes
sudah bisa disembuhkan melalui operasi bariatrik. Diabetes 14 tahun
sembuh dalam 14 hari.
Demikian pengakuan Sihol
Manullang di Jakarta Rabu (27/4), yang sudah menjalani operasi bariatrik
bypass lambung oleh Norgen Healthcare, 7 Maret 2016 lalu. “Kini saya
sudah sembuh dari diabetes. Pengalaman saya membuktikan, mitos itu
berakhir sudah,” ungkapnya.
Sihol bertutur, hanya
dengan operasi selama 80 menit, dalam dua pekan saja, kadar gula
darahnya telah normal. Menurutnya, ini pengalaman baru dan luar biasa,
di tengah usia yang sudah mencapai 54 tahun.
Dulu,
rutinitas Sihol sebagai pengidap diabetes seperti ditulis dalam situs
Norgen Indonesia http://id.norgenhealth.com/, bangun pagi langsung minum
obat. Kemudian sesudah makan, obat lagi. Total 4 butir obat dalam
sehari. Obat sudah maksimum, tetapi hasilnya tidak begitu baik, karena
HBA1C (rata-rata kadar gula dalam 3 bulan terakhir), masih di atas 7%.
Mengidap
diabetes parah, menurut Sihol, sungguh menyiksa. Sebentar-sebentar
harus ke kamar mandi, buang air kecil. Daya penglihatan mata untuk jarak
dekat, berbanding lurus dengan kadar gula. Makin parah, makin besar
positif mata.
Duduk sebentar, kaki sering kesemutan.
Selain itu, badan lemas dan mudah mengantuk. Daerah betis kaki menjadi
lokasi rawan pegal, setiap dua sampai tiga hari minta dipijat. Kadar
gula yang tinggi, membuat peredaran darah tidak lancar, akibatnya kaki
terasa pegal.
Gula Darah Normal
Setelah
dioperasi, dalam tempo yang sangat singkat, kadar gula Sihol sudah
normal. Boleh dibilang, dalam tiga minggu, seakan-akan tidak pernah
mengidap diabetes. Mengapa, karena kadar gula sudah normal.
Pengalaman
Sihol ketika menjalani operasi, hanya satu malam saja di ruang
pemulihan. Esok harinya (Selasa 8 Maret) sudah kembali ke ruang rawat
biasa. Menurut dokter, pemulihan Sihol tergolong cepat, hanya satu
malam.
Prof Wu Liangping, ahli operasi bariatrik yang
melaksanakan operasi, mengatakan, jangan makan obat lagi. Obat diabetes
dan darah tinggi, jangan makan lagi. “Bersamaan dengan berkurangnya
lemak dalam tubuh, kadar gula dan tekanan darah tinggi akan menurun
juga,” kata Sihol menirukan Prof Wu.
Kadar gula Sihol
pada 20 Maret tercatat 117 mg/dL (atau 6,5 MMO, Tiongkok menggunakan
satuan MMO). Gula (puasa) Sihol menjadi 100 (30 Maret), 112 (31 Maret),
105 (1 April), 103 (2 April), 104 (3 April), 108 (4 April), 119 (5
April), 117 (6 April), 114 (8 April), 96 (15 April), 91 (16 April), 94
(17 April), 105 (23 April), 90 (24 April), 107 (25 April), 103 (26
April) dan 101 (27 April).
Tekanan darah setelah 3
minggu dioperasi, berada di level 117/68 hingga di bawah 130 per 80.
Tanpa obat lagi, Sihol mengamati, kadar gula berbanding lurus dengan
tekanan darah. Kalau kadar gula turun, dengan sendirinya tekanan darah
turun juga. Seorang dokter ahli penyakit dalam yang ditanya tentang hal
ini, membenarkan. “Kalau diabetes menjadi pemicu, maka ketika diabetes
normal, seluruh masalah yang dipicu, juga akan normal,” kata dokter.
Tekanan
darah turun drastis bersamaan dengan penurunan kadar gula. Logikanya
(barangkali) begini. Kadar gula dalam darah yang cukup tinggi, membuat
darah menjadi kental, sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat
(inilah yang kita kenal sebagai tekanan darah tinggi). Sekarang kadar
gula sudah rendah, darah sudah encer, sehingga tak perlu tekanan kuat
lagi, tuturnya.
Berat badan Sihol pun sudah turun 11
kilogram, dari sebelum operasi 76 kg, kini menjadi hanya 65 kilogram.
Targetnya cukup 59-60 kg saja, supaya BMI menjadi antara 22,2 sampai
22,6 saja.
Pola Makan
Bagaimana pola
makan setelah operasi? Hingga tiga pekan setelah operasi, makanan cair
(tajin, susu kedelai, susu, kuah sayur, sop) tanpa minyak dan lemak.
Kemudian selama 9 pekan berikutnya, makanan lembut (bubur, sayur empuk,
ikan/daging empuk). Setelah tiga bulan, makanan normal seperti biasa.
Kalau
makan, cepat kenyang, karena lambung memang sudah tinggal 1/6 dari
dulu. Kemudian dengan bypass usus, tak semua makanan yang dikonsumsi
diserap oleh tubuh. Beban pankreas menjadi rendah, produksi insulin yang
memang tidak sebagus orang biasa, menjadi memadai untuk tubuh.
Mengapa Percaya
Sihol
mengetahui Norgen Healtcare dan operasi bypass dari internet. Mengapa
ia percaya operasi ini bisa menyembuhkan diabetes? Tahun 2008, pada
pertemuan tahunan European Association for The Study of Diabetes yang
ke-44 yang diselenggarakan di Roma, Italia, secara resmi diumumkan:
obesitas diabetes tipe 2 merupakan penyakit usus yang dapat disembuhkan
melalui operasi, sehingga operasi bypass lambung dapat dengan efektif
meringankan diabetes tipe 2.
Tahun 2011, American
Diabetes Association secara resmi memaparkan operasi bypass lambung
sebagai salah satu pengobatan efektif untuk diabetes tipe 2. Sejak tahun
2016 operasi bypass lambung sudah masuk dalam Diabetes Guide, dan sejak
inilah dunia mengakui bahwa operasi bypass berperan penting dalam
pengontrolan diabetes. Jadi penemuan Pories (dokter dari North Carolina
State University) tahun 1954, telah diakui dunia.
Tahun
1995, Pories melalui follow-up terhadap 146 pasien diabetes obesitas
tipe 2 selama 14 tahun, menyimpulkan, kesembuhan diabetes tipe 2 melalui
operasi bypass mencapai 83%. Sejak itu dimulailah sebuah cara bedah
baru untuk pengobatan diabetes tipe 2. Di Inggris dan Italia, juga telah
diuji selama 5 tahun.
Tahun 2013, operasi bariatrik
masuk dalam ‘’10 Inovasi Pengobatan 2013.’’ Pantaslah operasi bariatrik
masuk 10 besar dunia, karena sudah terbukti bisa menyembuhkan diabetes
dan obesitas.
“Maka bagi saya tak ada alasan untuk
meragukan operasi bariatrik. Sederhana saja, jika kita percaya pada
teknologi, dengan naik pesawat terbang bisa dari Jakarta ke Surabaya,
maka kita pun harus percaya pada operasi bariatrik. Mengapa, keduanya
merupakan teknologi yang terlebih dahulu diuji coba baru diterapkan dan
dipasarkan,” pungkasnya. (dd)
Caption:
Sihol
Manullang (54) sebelum operasi, Senin 7 Maret 2016, berat badan 75 kg,
dengan kadar gula darah yang “amburadul.” Sejak operasi, Sihol berhenti
mengkonsumsi obat diabetes dan tekanan darah tinggi. Tiga minggu setelah
operasi, kadar gula sudah normal, bahkan cenderung rendah, seakan-akan
tidak pernah menderita diabetes. Per Rabu (27 April 2016), berat badan
menurun 10,8 kg menjadi 64,2 kg. (Ist)
Home »
» Diabetes 14 Tahun Disembuhkan hanya Dalam 14 Hari
Posting Komentar